Suara-suara sumbang itu kembali memperdengarkan nyanyiannya
Nyanyian yang tak ingin ku ingat dan ku kubur dalam-dalam
Ilusi ? Bukan !
Aku masih bisa mendengarnya
Terlalu jelas malah
Wah, wah, wah,
Tak aku sangka, sekarang, mereka semakin berani memamerkannya
Aku bingung,
Apa yang mereka mau dariku ?
Tidakkah mereka tahu ?
Betapa pernah sangat ketakutannya aku menghadapi mereka
Lidah yang kelu, tubuh yang menegang
Dan hanya mampu terdiam menangis
Karena begitu tak bisanya aku katakan pada siapapun
Tidakkah mereka tahu ?
Betapa gigihnya diriku menahan getaran hebat dari tubuhku
Untuk sekadar tak ingin menampakkannya pada mereka
Padahal, aku benar-benar sangatlah takut dibuatnya
Sebab aku melawannya sendiri saja
Tidakkah mereka tahu ?
Betapa banyak kesakitan dan kesalahpahaman yang terjadi karena mereka
Aku kira, mereka pasti tahu
Sebab mereka yang menyenandungkannya
Hah ! Itukah yang mereka inginkan ?
Kejam !
Mereka mengeroyoki ku yang sedang sendiri
Suara-suara sumbang itu kembali memperdengarkan nyanyiannya
Kali ini lebih jernih hingga menakutkan
Tuhan,
Kau mendengar suara-suara sumbang itu ?
Terlalu menyesakkan rasanya
Tuhan, aku mohon pada mu
Lenyapkan saja suara-suara itu dariku
Kalau Engkau tak bisa,
Jangan biarkan aku sendiri untuk melawannya
Aku sungguh-sungguh tak ingin sendiri lagi
Tuhan,
Jika suara ketulusan itu masih ada untukku
Lekaslah pertemukan aku dengannya
Agar aku tak perlu lagi merasa ketakutan sendirian
Karena ketulusan itu terlihat nyata di hadapanku
Tanpa pura-pura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar