Jumat, 27 April 2012

Percakapan dengan Langit

Berkali-kali aku memandang langit
Indahnya hanya mampu menetap sebentar saja

Ku tanyakan pada langit
"Tak bisakah kau bertahan lama di sini"?

Lalu langit menjawab
" TAK BISA. TAK KAN PERNAH BISA".

Kemudian aku bertanya kembali
" Mengapa ? Bukankah jika kau menetap, kenangan kan diri mu akan selalu ada, tak kan pernah hilang jejaknya. Indah mu pun bisa dirasakan setiap saat. Tentu, kau pasti merasa senang".

Ia pun menjawab
"Tentu saja aku senang. Namun akan lebih baik lagi bila kamu menemui setiap hari. Wahai sang pecinta, dengarkan lirih ku ini ........"

"Aku memang indah. Tapi bila kabut menyelimuti ku, engkau pun bisa takut pada ku. Lalu, kau pun pergi dari ku. Ketahuilah, aku pun sama seperti mu, membutuhkan yang lain untuk menutupi kekurangan ku. Jika aku menetap lama di sini, aku khawatir, kau tak kan menemuiku lagi. Kau tak kan peduli dengan keberadaan ku lagi. Padahal, hanya itulah jalan mu untuk mengenal ku juga dunia mu tanpa kamu mesti berpikir keras untuk memahaminya. Karena kita melakukannya perlahan-lahan. Karena kita bersama-sama menghadapinya. Maka nikmati saja keindahan itu. Meski harus berulang kali kau menemui ku. Agar kau mengerti akan hadir ku dan kau pun tak lupa pada siapa yang menyajikannya untuk mu".

Aku pun terdiam lalu berkata
"Maafkan aku. Semestinya tak perlu ku risaukan hal itu. Bahwa sebenarnya yang berharga itu adalah kehadiran mu yang kian waktu mampu membunuh jemu ku. Terima kasih langit, kau anugrah dalam arsy-Nya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar