Jumat, 27 Januari 2012

Kenangan Ku Kan Ayah, Lelaki Terhebat Semasa Hidup Ku


Dalam pemikiran mungil ku
Kisah kepahlawanan seorang lelaki seperti ayah
Tak kan pernah mampu disaingi oleh lelaki-lelaki lainnya yang pernah hadir dalam hidup ku
Bahkan, ketika aku harus mendampingi seorang lelaki di masa depan ku
Perjuangan ayah menjelmakan aku menjadi putri untuk lelaki itu
Sepatutnya, harus dicamkan dengan sangat baik oleh lelaki yang berkata, "Putrimu akan menjadi istri dan ibu bagi anak-anak saya, Pak!"

Kini, sebelum ada lelaki yang mengambil ku dari ayah
Biarkan aku mengungkapkan kenangan tentang beliau dalam coretan tak berdawai

Aku dan ayah adalah dua orang yang sama-sama keras kepala
Ya. tentu saja
Bukankah aku darah daging beliau,
Pastilah gen sifat itu ada dalam jiwa ku

Oleh karena itu pula,
Aku dan ayah kerap memiliki pandangan yang jauh berbeda satu sama lain
Sehingga tak jarang berselisih pendapat akibat hal yang sepele
Namun, aku tak bisa membencinya
Walau terkadang kekesalan tengah memuncak di dada ku

Ayah memang tak sempurna
Beliau hanya manusia biasa
Yang berjuang tanpa lelah membesarkan gadis kesayangannya lewat tangan dinginnya

Ayah adalah lelaki paling cerewet
Yang kan selalu menceramahi ku saat aku melakukan kesalahan
Meski seringkali tak ku gubris apa kata beliau
Tetapi, kasih sayangnya tak pernah surut terhadap ku

Aku tahu
Ketika beliau tak mampu lagi membungkam kenakalan ku
Beliau berdiam diri, menahan amarahnya kepada ku
Dan terus memberi ku kesempatan untuk berubah meski tak beliau sadari


Ayah tak banyak bicara
Akan tetapi, aku tahu ayah menyayangi ku, gadis kecilnya

Beliau akan rela memberi ku apa saja asal aku tak hidup berkesusahan
Selalu siap sedia untuk menjemput atau mengantar ku ke mana saja
Tak pernah meminta sesuatu pun dari ku, meski sebutir beras dalam genggam ku
Hanya berbalut kesederhanaan demi melihat anak gadisnya tersenyum bahagia
Dan akan mengatakan kepada semua orang bahwa beliau memiliki putri yang istimewa

Sungguh, ayah adalah lelaki terhebat semasa hidup ku
Beliau menjalani perannya sebagai imam, suami, dan ayah bagi keluarga sederhananya, keluarga ku
Meski acuh dan dingin yang beliau pasang untuk menutupi hatinya yang lembut
Karena beliau tak mau, anak-anaknya terbebani akibat dirinya

Ayah,
Engkau memang lelaki yang mulia
Maka biarkan aku mengatakan sesuatu hal kepada mu

Ayah, bersabarlah!!!
Kan ku bahagiakan dirimu hingga bulir mata mengucur di wajah mu
Ayah, tunggu aku!!!
Sampai tiba masa ku kelak menjadi muslimah yang engkau banggakan
Ayah, aku menyayangimu
Ayah, aku merindukan mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar